Harga Bawang di Sumut Meroket Sentuh Rekor Tertinggi Tahun Ini

Kabar kurang mengenakkan datang dari pasar tradisional di berbagai wilayah Sumatera Utara. Harga komoditas bawang merah dan bawang putih dilaporkan mengalami kenaikan signifikan dan menyentuh titik tertinggi sepanjang tahun 2025 ini. Kenaikan harga bawang ini mulai dirasakan sejak awal April dan semakin terasa memberatkan beban ekonomi masyarakat, terutama para pedagang kecil dan ibu rumah tangga.

Berdasarkan pantauan di Pasar Petisah, Medan, pada Sabtu, 19 April 2025, bawang merah kualitas super mencapai Rp 65.000 per kilogram. Padahal, sepekan sebelumnya, harga bawang jenis yang sama masih berkisar di angka Rp 48.000 per kilogram. Kenaikan serupa juga terjadi pada bawang putih. Bawang putih jenis cutting kini dijual dengan harga Rp 42.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp 30.000 per kilogram.

Menurut Bapak Syamsul, seorang pedagang sayuran di Pasar Bakti, Binjai, kenaikan harga bawang ini disebabkan oleh beberapa faktor. “Informasi dari agen, pasokan bawang dari beberapa daerah penghasil mengalami penurunan akibat cuaca buruk dan gagal panen,” ujarnya saat ditemui siang tadi. Selain itu, biaya transportasi yang juga mengalami kenaikan turut memperparah situasi ini.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Sumatera Utara melalui Kepala Bidang Stabilisasi Harga dan Pengendalian Barang Pokok, Ibu Riana Dewi, pada Jumat, 18 April 2025, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kenaikan harga bawang ini. Tim dari dinas terkait telah turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan langsung dan berkoordinasi dengan para distributor serta petani untuk mencari solusi terbaik. “Kami sedang berupaya mengidentifikasi penyebab utama kenaikan harga ini dan mencari cara untuk menstabilkannya kembali agar tidak terus memberatkan masyarakat,” jelasnya.

Kenaikan harga bawang ini tentu saja berdampak pada daya beli masyarakat. Ibu Siti, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Medan Timur, mengaku terpaksa mengurangi pembelian bawang untuk menekan pengeluaran. “Biasanya saya beli satu kilogram bawang merah untuk seminggu, sekarang paling hanya setengah kilogram saja,” keluhnya. Para pedagang makanan juga mengeluhkan kondisi ini karena biaya produksi mereka menjadi lebih tinggi.

Pihak kepolisian dari Polsek Medan Kota juga turut memantau perkembangan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional untuk mengantisipasi adanya praktik penimbunan yang dapat memperparah situasi. Kapolsek Medan Kota, Kompol Agus Salim, menghimbau para pedagang untuk tidak melakukan spekulasi yang merugikan masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kenaikan harga bawang ini agar tidak terus berlarut dan membebani perekonomian masyarakat Sumatera Utara.