Kanker penis merupakan jenis kanker langka namun serius yang menyerang kulit atau jaringan penis. Para ahli kesehatan menekankan pentingnya kesadaran akan faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria terkena penyakit ini. Seorang dokter baru-baru ini mengungkapkan beberapa kebiasaan dan kondisi yang perlu diwaspadai.
Salah satu faktor risiko utama yang seringkali diabaikan adalah kebersihan diri yang buruk, terutama tidak menjaga kebersihan area penis. Penumpukan smegma, zat putih seperti keju yang terbentuk di bawah kulup penis yang tidak disunat, dapat menyebabkan peradangan kronis. Peradangan yang berkepanjangan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perubahan sel yang mengarah pada kanker.
Tidak melakukan sunat (sirkumsisi) juga disebut sebagai faktor risiko signifikan. Pria yang tidak disunat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker penis dibandingkan dengan pria yang disunat. Sunat membantu menghilangkan kulup tempat smegma dapat menumpuk.
Selain kebersihan, infeksi Human Papillomavirus (HPV) juga menjadi perhatian serius. HPV adalah virus menular seksual yang umum dan telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker penis. Praktik seks aman dan vaksinasi HPV (jika tersedia dan direkomendasikan) dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Usia lanjut juga merupakan faktor risiko yang tidak dapat dihindari. Sebagian besar kasus kanker penis didiagnosis pada pria di atas usia 50 tahun. Meskipun demikian, pria dari segala usia perlu waspada terhadap gejala dan faktor risiko.
Kondisi medis tertentu seperti phimosis (kulup yang terlalu ketat sehingga sulit ditarik ke belakang) juga dapat meningkatkan risiko karena mempersulit menjaga kebersihan area penis.
Dokter menekankan pentingnya deteksi dini dan konsultasi medis jika terdapat perubahan abnormal pada penis, seperti benjolan, luka, perubahan warna kulit, atau keluarnya cairan yang tidak biasa. Pemeriksaan rutin dan kesadaran akan kesehatan organ intim sangat penting.
Dengan memahami faktor-faktor risiko ini, diharapkan para pria dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan organ intim dan mengurangi risiko terkena kanker penis. Konsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut dan pemeriksaan rutin sangat dianjurkan.