Bahasa Gaul: Ancaman terhadap Kemampuan Individu Menulis Formal

Pengaruh bahasa gaul kini berdampak signifikan pada kemampuan individu dalam menulis secara formal dan ilmiah. Struktur kalimat yang cenderung longgar, kosa kata tidak baku, serta penggunaan singkatan atau emotikon yang berlebihan adalah ciri khas bahasa gaul. Sayangnya, kebiasaan ini dapat terbawa ke dalam penulisan esai, makalah, atau laporan resmi, mengurangi kualitas tulisan.

Hal ini menjadi masalah serius, terutama bagi pelajar dan profesional. Menulis ilmiah dan formal menuntut presisi, kejelasan, serta kepatuhan pada kaidah bahasa baku. Namun, kemampuan individu yang terbiasa dengan fleksibilitas bahasa gaul sering kesulitan memenuhi standar ini, sehingga menimbulkan tantangan besar dalam dunia akademik dan kerja.

Kosa kata yang tidak baku dan penggunaan ejaan yang seenaknya dalam bahasa gaul sangat mengikis kemampuan individu dalam memilih kata yang tepat. Akibatnya, tulisan formal menjadi kurang kredibel dan profesional. Ini dapat memengaruhi penilaian dosen atau persepsi atasan terhadap kualitas pekerjaan seseorang.

Selain itu, dalam membangun struktur kalimat yang logis dan kohesif juga terganggu. Bahasa gaul cenderung mengabaikan tata bahasa, yang jika diterapkan dalam tulisan formal, akan menghasilkan kalimat yang ambigu atau sulit dipahami. Kejelasan komunikasi menjadi korban utama dalam situasi ini.

Dampak lain adalah penggunaan singkatan dan emotikon yang berlebihan. Meskipun relevan di media sosial, penggunaannya dalam dokumen profesional seperti surat lamaran kerja atau proposal bisnis sangat tidak pantas. Ini menunjukkan kurangnya dalam membedakan konteks berbahasa yang tepat.

Penting bagi institusi pendidikan untuk lebih gencar mengajarkan tentang perbedaan ragam bahasa dan pentingnya Bahasa Indonesia baku. Latihan menulis formal secara terstruktur dan berkesinambungan harus menjadi prioritas. Ini akan membantu mengasah kemampuan individu yang diperlukan.

Orang tua juga berperan dalam mendukung pengembangan kemampuan individu menulis. Dorong anak-anak untuk membaca buku, koran, atau majalah yang menggunakan Bahasa Indonesia baku. Diskusi tentang pentingnya penulisan yang baik juga akan sangat membantu.

Masyarakat secara umum harus lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas Bahasa Indonesia baku. Pemahaman akan dampak bahasa gaul terhadap kemampuan individu menulis adalah langkah awal untuk melindungi standar komunikasi profesional dan ilmiah di Indonesia.

Mari bersama-sama berinvestasi dalam pengembangan kemampuan individu menulis yang baik. Dengan kesadaran dan praktik yang tepat, kita dapat memastikan generasi penerus mampu berkomunikasi secara efektif dalam setiap konteks, baik santai maupun formal.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org